Kebutuhan dan keharusan. Ternyata tak semudah itu mempelajari hal baru. Seluruh anggota tubuh bekerjasama, dengan perannya masing masing. Mata Fokus ke arah depan, mengikuti jalan. Tak lupa secara berkala lirik spion kiri dan kanan. Belajar merasa, oh ini waktunya masuk gigi satu dua tiga dan seterusnya. Injak kopling, menyelaraskan dengan pedal gas. Setelah melaju, harus tetap kontrol kecepatan. Kondisi jalan yang tak dapat diprediksi, sepi atau ramai. Menghindari halangan, memperkirakan setiap jarak antar kendaraan. Mengurangi kecepatan, injak kopling dan rem perlahan kemudian masuk ke gigi satu agar mesin tak mati. Injak kopling setengah untuk jalan menanjak. Membaca arah setir, parkir. Hmm masih banyak lagi.
Perlu waktu lama, mempelajari, membiasakan serta mengumpulkan keberanian. Ibarat terlalu besar, dan sulit ku kendalikan. Pikiran bercabang, dan perlu energi lebih untuk berpikir.
Sempat melakukan kesalahan, spion patah, body peyok dan lecet. Dalam otak seakan tak memberikanku ruang untuk salah. Bagaimana jika bagaimana jika. Aku seharusnya begini, aku seharusnya begitu. Seakan tak percaya pada diri sendiri bahwa aku bisa. Lagi lagi, harus mendorong diri untuk lebih mandiri. Kini harus mengumpulkan keberanian lagi, memupuknya dari nol.
Semua tentang belajar mengemudi .
